Assalamu’alaikum, sahabat santringaji semua.. Nuansa Tahun Baru Islam masih sangat hangat kita rasa. Walau ditengah keadaan pandemi Virus Corona, alhamdulillah kita masih tetap bisa berbahagia.
Udah tau belum bahwa setiap tanggal 10 muharram kita disunnahkan untuk berpuasa?
Yaps, betul sekali. Puasa tanggal 10 Muharram / 10 Syura memang hari yang sangat baik untuk kita berpuasa. Hal tersebut berdasarkan hadits nabi,
Keutamaan Puasa Bulan Muharram, Hari Tasu’a dan ‘Asyura
Disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan Muharram;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ” رواه مسلم 1982
Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Puasa yang paling afdhal setelah Ramadhan adalah bulan Allah yaitu Bulan Muharram.” [HR. Muslim]
Terutama puasa tanggal 9 (Tasu’a) dan 10 (‘Asyura) Muharram, minimal tanggal 10 saja;
قال النبي صلى الله عليه وسلم : ” صيام يوم عاشوراء ، إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله . ” رواه مسلم 1976
“Puasa hari ‘Asyura (10 Muharram), aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu.” [HR. Muslim]
Selain itu, umat Islam dianjurkan mengiringi puasa Asyura dengan berpuasa pada tanggal 9 dan atau 11 Muharamnya. Puasa di tanggal 9 Muharam biasa disebut dengan puasa Tasu’a. Jadi kita bisa berpuasa tanggal 9-10 Muharram, 10-11 Muharram, atau bahkan 9-11 Muharram.
Kapan pelaksanaan puasa Muharram Tahun 2020..?
Oleh karena 1 Muharam 1442 Hijriah jatuh di tanggal 20 Agustus 2020, maka jadwal Puasa Asyura adalah pada 29 Agustus 2020. Lalu, puasa Tasu’a bisa dilaksanakan pada 28 Agustus 2020. Kemudian, jadwal puasa tanggal 11 Muharam 1442 H, ialah pada 30 Agustus 2020.
Cara Pelaksanaan Puasa Muharram
Untuk tata cara dan rukun puasa Sunnah Muharram sama persis dengan puasa yang biasa kita lakukan di Bulan Ramadhan. Yang membedakan adalah niatnya.
Berikut Niat Puasa Tasu’a:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”
Berikut Niat Puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Tambahan Beberapa Dalil Puasa Bulan Muharram / Puasa Asyura
- Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, bersabda :
“Aku berharap pada Allah dengan puasa ‘Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim) - Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam , berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari ‘Asyura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim) - Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ Asyura, maka Beliau bertanya: “Hari apa ini?”. Mereka menjawab: “ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini”. Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam-pun bersabda:
“Aku lebih berhak atas Musa daripada kalian” Maka beliau berpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim) - Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda: “Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).” (H.R. Bukhari dan Muslim)
- Imam Ahmad dalam Musnadnya membawakan tambahan: “Hari ‘Asyura adalah hari ketika perahu Nabi Nuh berlabuh di bukit Judiy, lalu Nabi Nuh berpuasa sebagai bentuk syukur”.
Wallahu A’lam Bishowab.