Aqidatul Awwan, Pondasi Aqidah Yang di Ajarkan Hampir di Seluruh Pesantren.
Aqidah merupakan pondasi awal yang harus dipegang setiap ummat Islam. Aqidatul Awwam berisi dasar-dasar dari pengertian, makna konsep keimanan (Tauhid) kepada Allah, Nabi dan Rasul, Kitab-kitab, Malaikat, Hari Akhir Serta Qadla dan Qadar.
Pengarang kitab ini adalah Syaikh Ahmad al-Marzuqi al-Maliki al-Makki. Beliau dilahirkan di Mesir, kemudian mengajar di Mekkah dan diangkat menjadi mufti mazhab Maliki di sana.
Kitab yang berisikan 57 Nadzam ini sangat masyhur diajarkan di berbagai pesantren di Indonesia. Disamping isinya yang ringkas dan mudah difahami, syair ini juga bisa dilagukan dan menjadikan asyik untuk di hafalkan. Nadzaman Aqidatul Awam bersama, bahkan sampai ada yang melaksanakan Khataman.
Kisah dibalik terciptanya Nadham Aqidatul Awan
Dikisahkan dalam kitab Jalau al-Afham, bahwa para Ulama mengutip cerita yang menakjubkan tentang sebab digubahnya Aqidatul Awam dari pengarang nadzom ini. Sesungguhnya Syaikh Ahmad Al-Marzuqi, sang pengarang, bermimpi dan melihat Nabi Muhammad SAW sedang dikelilingi oleh para sahabatnya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepada beliau: “Bacalah syair tentang tauhid, jika seseorang menghafalnya maka ia akan masuk surga, juga akan mendapatkan sesuatu yang ingin dicapainya berupa kebaikan yang sesuai dengan Al-Quran dan hadis”.
Syekh Al-Marzuki kemudian bertanya kepada Rasulullah Saw: “Bagaimana syair itu wahai Rasulullah?”
Para Sahabat kemudian berkata: “Dengarkanlah apa yang diucapkan oleh baginda Nabi Muhammad SAW!”
Maka Rasulullah berkata: “Katakanlah, أَبْدُ بِاسْمِ الله وَالرَّحْمنِ sampai akhir bait, yaitu
وَصُحُفُ الْخَلِيْلِ وَالْكَلِيْمِ # فِيْهَا كَلَامُ الْحَكَمِ الْعَلِيْمِ,”
Rasulullah kemudian menyimak Syekh Al-Marzuqi membacakan syair tersebut sampai selesai. Ketika bangun dari tidurnya, beliau langsung membaca kembali apa yang telah didapatkannya dalam mimpi, spontan beliau menghafalnya dalam keadaan utuh dari awal bait hingga akhir.
Kemudian beliau melihat baginda Nabi untuk yang kedua kalinya di waktu sahur dalam mimpinya. Nabi Saw berkata kepadanya: “Bacalah apa yang telah kau himpun di dalam hatimu”.
Syekh Al-Marzuki pun membacanya dari awal hingga akhir dalam keadaan berdiri di hadapan Rasul, dan para sahabat mengelilinginya sambil mengucapkan “آمين” di setiap akhir baitnya.
Tatkala beliau mengkhatamkan bacaannya, Rasulullah Saw berkata, “Allah telah memberikan taufik kepadamu pada keridhaa-Nya, dan menerima nadzom itu, memberkahimu dan orang-orang mukmin, dan para hamba Allah Swt dapat memanfaatkannya, Amiin”.
Setelah itu Syekh Al-Marzuqi ditanya orang-orang tatkala mereka mengetahui nadzom tersebut, ia pun menjawab pertanyaan mereka, sekaligus menambahkan nadzom tersebut:
وَكُلُّ مَا أَتَى بِهِ الرَّسُوْلُ # فَحَقُّهُ التَّسْلِيْمُ وَالْقَبُوْلُ
(wa kullu ma ata bihi ar-rosulu # fahaqquhu at-taslimu wal qobulu)
hingga selesai yaitu sampai pada bait,
أبْيَاتُهَا ( مَـيْـزٌ ) بِـعَدِّ الْجُمَّل : تَارِيْخُها ( لِيْ حَيُّ غُرٍّ ) جُمَّلِ
سَـمَّـيْـتُـهَا عَـقِـيْدَةَ الْـعَوَام : مِـنْ وَاجِبٍ فِي الدِّيْنِ بِالتَمَامِ.
Jadi, tidak seluruhnya dari syair Aqidatul Awam merupakan langsung dari Nabi Muhammad SAW melainkan ada beberapa bait syair yang ditambahkan oleh Syekh Al Marzuki yang bertujuan untuk menjelaskan terkait nadham tersebut.
Lirik Syair Nadham Aqidatul Awam
Berikut saya lampirkan teks lirik syair Aqidatul Awam dalam bentuk file gambar .jpg yang saya cuplik dari Majmu’atul Aurad Pondok Pesantren Sunan Pandan Aran.
Assalamu’alaikum WR WB
Qobiltu,,, Mohon izin untuk di amalkan ya Bapak,,, Mohon Berkah nya… Jazakumullah