“Karena Satu Kenikmatan Yang Tidak Akan Pernah Dirasa Bosan, Adalah Nikmat Iman”
Dan nikmat iman inilah merupakan nikmat terbesar dari Allah SWT kepada kita, kaum muslimin, dan harus selalu kita syukuri.
Nikmat kesehatan, nikmat rezeki, nikmat prestasi, nikmat materi, semuanya merupakan kenikmatan yang wajib di syukuri. Namun begitu, nikmat Imanlah yang paling wajib kita syukuri. Karena akan membawa ke kenikmatan hakiki.
Kita melihat benda mati, harus bersyukur kita merupakan makhluk hidup. Kita melihat binatang, harus bersyukur bahwa kita manusia. Kita melihat manusia tapi non-muslim, kita wajib bersyukur bahwa kita Muslim.
Karena Bagaimanapun, Innaddina ‘indallahil-Islam.
Nabi Muhammad SAW Merupakan Manusia Paling Mulia
Nabi Muhammad SAW merupakan manusia paling mulia di dunia ini, dari semenjak Nabi Adam AS. hingga hari akhir nanti. Bahkan ketika lahirnya beliau, arsy berguncang dan alam semesta, tumbuhan, binatang, dan lain sebagainya menampakkan kegembiraannya. Bahkan api majusi yang sudah sangat lama tidak bisa mati, seketika kelahiran Nabi Muhammad SAW api itu padam.
Maka, sangat salah jika ada diantara kita yang menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW itu sama dengan kita. Bahkan, ini sungguh keterlaluan..! Jelas berbeda, derajat Nabi Muhammad SAW dengan kita atau manusia seluruhnya, bahkan mulai dari lahirnya beliau.
Sangking mulianya Nabi Muhammad SAW beserta Ummatnya, Nabi Musa bahkan meminta untuk ‘pensiun’ menjadi Nabi dan memohon untuk dijadikan sebagai Ummat Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali tetapi ditolak oleh Allah.
Namun begitu, dalam memuji Nabi Muhammad SAW juga tidak boleh berlebihan seperti halnya kaum Nasrani yang menganggap Nabi Isa sebagai anak Tuhan. Yang tidak boleh adalah berlebih-lebihannya, yang ga boleh adalah lebay hingga menganggap sebagai Tuhan atau memiliki kekuasaan layaknya Tuhan, yang tidak boleh bukanlah memuji Nabi Muhammad SAW.
Semua Nabi itu mulia dan memiliki kelebihan mukjizatnya masing-masing. Para Nabi selain Nabi Muhammad SAW bagai Emas, namun kemulyaan Nabi Muhammad SAW bagai intan berlian. Kita memulyakan Nabi Muhammad SAW bukan karena kita yang tau-tau memuji beliau, tapi karena Allah-lah yang memuji beliau.
MasyaAllah, Shollu’alannabi…!
Pentingnya Mengajak Anak ke Majelis Ilmu Semacam Ini
Sangat penting mengajak anak-anak mengikuti majelis pengajian semacam ini, walaupun agak berisik, tapi ini sangat penting. Walau anak-anak umur sekitar 8 tahun 10 tahun, mungkin tidak tau apa yang dibahas atau disampaikan kiai penceramah, tetapi jika diajak rutin ke pengajian, mereka ketika besar akan ingat bagaimana dulu ketika kecil didik orang tua untuk selalu mengikuti pengajian oleh para kiai, ingat untuk mengikuti maulid Nabi, dan lain sebagainya.
nb: Catatan ini disadur dari pengajian yang disampaikan oleh al Habib Fahmi bin Hamid Assegaf pada acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Anwarul Huda Malang pada tanggal 25 November 2018.