Makna Lebaran dan Ketupat Menurut Filosofi Jawa.
Idul Fitri, di Indonesia yang notabenenya kebanyakan orang jawa sering menyebutnya LEBARAN. Hari yang tepat tanggal 1 Syawal dan ummat muslim berhagia menyambutnya setelah 1 bulan berpuasa. Berikut Makna Lebaran dan Ketupat Menurut Filosofi Jawa.
Lebaran mengandung maksud lebar-lebur-luber-labur.
Lebar, atau dalam bahasa Indonesianya ‘sesudah’. Selama 1 Bulan lamanya kita berburu pahala, 1 Bulan juga kita menjalankan kewajiban puasa, sholat sunnah tarawih dan lain sebagainya. Kita selama satu bulan full belajar untuk lebih memperbaiki diri, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak amal ibadah. Lalu, saatnya idul fitri / lebaran, menandakan bahwa bulan yang mulia itu sudah selesai, sudah usai untuk tahun ini yang disambut dengan hari kemenangan yang berarti semoga segala amal ibadah di dalam bulan ramadhan itu diterima oleh Allah SWT, dan bisa bertemu bulan mulia ini lagi di tahun depan. Namun begitu, alangkah baiknya jika nilai-nilai ibadah ketika ramadhan tetap kita jaga walau sudah melewatinya.
Lebur, atau dalam bahasa indonesianya ‘melebur’. Sebagai manusia yang tak luput dari dosa, maka di hari 1 syawal yang mulia diharapkan dosa-dosa kita semuanya diampuni, dileburkan, dimaafkan. Sesudah melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan, semoga dosa-dosa semuanya diampuni oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW Bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)
Luber, atau dalam bahasa Indonesianya ‘meluber’. Disini dimaksudkan adalah luberan Rahmat dari Allah SWT. Bagaimana tidak..? Hari yang fitri, suci. Semua kaum muslimin berbahagia atasnya. bahkan sampai disunahkan untuk mengenakan pakaian terbaik (tidak harus baru). Rahmat yang berlimpah ruah, hingga meluber kepada setiap yang berbahagia. Luber rahmat, semuanya bersilaturrahim dan bermaaf-maafan. Bahkan dihari itu, diharamkan untuk berpuasa.
Labur, atau dalam bahasa Indonesianya yaitu kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain. Setelah sebulan penuh menjalani ibadah Ramadhan dan sampai di hari yang fitrah, jangan dikotori lagi dengan noda-noda dosa.
Makna Ketupat Dalam Filosofi Jawa
Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat khususnya di tanah Jawa. Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah lebaran. Pada hari yang disebut BAKDA KUPAT tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah selesai dianyam, ketupat diisi dengan beras kemudian dimasak. Ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan.
Ketupat sendiri juga memiliki makna, yaitu Ngaku Lepat yang berarti mengakui segala kesalahan. Ngaku lepat kepada setiap orang dengan bersilaturrahim dan saling memaafkan. Ada juga looh, pantun ketupat.
Mangan kupat nganggo santen.
Menawi lepat, nyuwun pangapunten.
(Makan ketupat pakai santan, bila ada kesalahan mohon dimaafkan.)
Demikian makna lebaran dan ketupat di hari Fitri yang sebentar lagi akan kita jalani. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua dan mempersiapkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.