• TENTANG
  • PRIVASI
  • SANGGAHAN
  • KONTAK
Santri Ngaji org
Daftar Santri Ngaji
  • AQIDAH
  • DOA DAN DZIKIR
  • FIQIH
  • HIKMAH
  • NAHWU SHOROF
  • SERAMBI
    • ALL SERAMBI
    • BERITA
    • HUMOR
    • OPINI
    • TOKOH
  • Semua Catatan
  • Anda Seorang Santri..?
    • DAFTAR
    • MASUK
    • KIRIM CATATAN
  • REKAN SANTRI
  • Panduan
No Result
View All Result
  • AQIDAH
  • DOA DAN DZIKIR
  • FIQIH
  • HIKMAH
  • NAHWU SHOROF
  • SERAMBI
    • ALL SERAMBI
    • BERITA
    • HUMOR
    • OPINI
    • TOKOH
  • Semua Catatan
  • Anda Seorang Santri..?
    • DAFTAR
    • MASUK
    • KIRIM CATATAN
  • REKAN SANTRI
  • Panduan
No Result
View All Result
Santri Ngaji org
No Result
View All Result

Makna Lebaran dan Ketupat Menurut Filosofi Jawa

Kang by Kang Shabar
16 September 2020
in SERAMBI
0
Makna-Lebaran-dan-Ketupat-Menurut-Filosofi-Jawa
68
SHARES
620
VIEWS
Share on WhatsappLineFacebook

Makna Lebaran dan Ketupat Menurut Filosofi Jawa.

Idul Fitri, di Indonesia yang notabenenya kebanyakan orang jawa sering menyebutnya LEBARAN. Hari  yang tepat tanggal 1 Syawal dan ummat muslim berhagia menyambutnya setelah 1 bulan berpuasa. Berikut Makna Lebaran dan Ketupat Menurut Filosofi Jawa.

Lebaran mengandung maksud lebar-lebur-luber-labur.

Lebar, atau dalam bahasa Indonesianya ‘sesudah’. Selama 1 Bulan lamanya kita berburu pahala, 1 Bulan juga kita menjalankan kewajiban puasa, sholat sunnah tarawih dan lain sebagainya. Kita selama satu bulan full belajar untuk lebih memperbaiki diri, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak amal ibadah. Lalu, saatnya idul fitri / lebaran, menandakan bahwa bulan yang mulia itu sudah selesai, sudah usai untuk tahun ini yang disambut dengan hari kemenangan yang berarti semoga segala amal ibadah di dalam bulan ramadhan itu diterima oleh Allah SWT, dan bisa bertemu bulan mulia ini lagi di tahun depan. Namun begitu, alangkah baiknya jika nilai-nilai ibadah ketika ramadhan tetap kita jaga walau sudah melewatinya.

Lebur, atau dalam bahasa indonesianya ‘melebur’. Sebagai manusia yang tak luput dari dosa, maka di hari 1 syawal yang mulia diharapkan dosa-dosa kita semuanya diampuni, dileburkan, dimaafkan. Sesudah melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan, semoga dosa-dosa semuanya diampuni oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW Bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)

Luber, atau dalam bahasa Indonesianya ‘meluber’. Disini dimaksudkan adalah luberan Rahmat dari Allah SWT. Bagaimana tidak..? Hari yang fitri, suci. Semua kaum muslimin berbahagia atasnya. bahkan sampai disunahkan untuk mengenakan pakaian terbaik (tidak harus baru). Rahmat yang berlimpah ruah, hingga meluber kepada setiap yang berbahagia. Luber rahmat, semuanya bersilaturrahim dan bermaaf-maafan. Bahkan dihari itu, diharamkan untuk berpuasa.

Labur, atau dalam bahasa Indonesianya yaitu kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain. Setelah sebulan penuh menjalani ibadah Ramadhan dan sampai di hari yang fitrah, jangan dikotori lagi dengan noda-noda dosa.

Makna Ketupat Dalam Filosofi Jawa

Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat khususnya di tanah Jawa. Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah lebaran. Pada hari yang disebut BAKDA KUPAT tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah selesai dianyam, ketupat diisi dengan beras kemudian dimasak. Ketupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan.

Ketupat sendiri juga memiliki makna, yaitu Ngaku Lepat yang berarti mengakui segala kesalahan. Ngaku lepat kepada setiap orang dengan bersilaturrahim dan saling memaafkan. Ada juga looh, pantun ketupat.

Mangan kupat nganggo santen.

Menawi lepat, nyuwun pangapunten.

(Makan ketupat pakai santan, bila ada kesalahan mohon dimaafkan.)


Demikian makna lebaran dan ketupat di hari Fitri yang sebentar lagi akan kita jalani. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua dan mempersiapkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Tags: Idul FitriLebaranRamadhan
Previous Post

Catatan Bagi Para Pencari Malam Seribu Bulan

Next Post

Aqidatul Awam: Pondasi Aqidah Yang di Ajarkan Hampir di Seluruh Pesantren

Next Post
Aqidatul-Awam-Pondasi-Aqidah-Yang-di-Ajarkan-Hampir-di-Seluruh-Pesantren

Aqidatul Awam: Pondasi Aqidah Yang di Ajarkan Hampir di Seluruh Pesantren

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Download Materi Dakwah di Era Digital - Orientasi Kader Ulama (OKU) Majelis Ulama Indonesia untuk kader ulama untuk masyarakat dan bangsa

Dakwah di Era Digital .pdf – Materi Orientasi Kader Ulama (OKU)

18 November 2023
Air Mata Yang Dihapus Oleh Rasulullah

AIR MATA YANG DIHAPUS OLEH TANGAN RASULULLAH

20 October 2023

Problematika Keanekaragaman Pandangan Agama di Masyarakat

20 October 2023
Download Doa Kamilin – Doa Setelah Sholat Tarawih

Download Doa Kamilin – Doa Setelah Sholat Tarawih

20 October 2023
AD ART NU Nahdlatul Ulama Siap Print A4

Download AD/ART NU Nahdlatul Ulama Juli 2022 Siap Print A4 per 4 Halaman .pdf Terbaru

19 October 2023
Mengapa Anak Kyai Tidak Dididik di Rumah / Pondok Pesantren Sendiri ?

Mengapa Anak Kyai Tidak Dididik di Rumah / Pondok Pesantren Sendiri ?

15 July 2022

Follow Us

SantriNgaji.org merupakan media yang berisi berbagai kajian yang didapatkan di pesantren atau pengajian umum di masyarakat. Ilmu bagai binatang liar yang jika tidak diikat akan menghilang dengan cepat. Maka ikatlah dengan tulisan, serta bagikan.

(Masih Dalam Pengembangan) Web ini masih dalam pengembangan, jika sobat semua hendak memberi masukan, kritik saran / kerjasama, silahkan menghubungi [email protected].

Browse by Category

  • AQIDAH
  • BERITA
  • DAKWAH
  • DOA DAN DZIKIR
  • FIQIH
  • HIKMAH
  • HUMOR
  • KISAH DAN SEJARAH
  • NAHWU SHOROF
  • OPINI
  • SERAMBI
  • SHOLAWAT
  • TAJWID
  • TOKOH
  • TENTANG
  • PRIVASI
  • SANGGAHAN
  • KONTAK

© 2023 Santri Ngaji Berbagi Catatan, Tebarkan Kebaikan.

No Result
View All Result
  • AQIDAH
  • DOA DAN DZIKIR
  • FIQIH
  • HIKMAH
  • NAHWU SHOROF
  • SERAMBI
    • ALL SERAMBI
    • BERITA
    • HUMOR
    • OPINI
    • TOKOH
  • Semua Catatan
  • Anda Seorang Santri..?
    • DAFTAR
    • MASUK
    • KIRIM CATATAN
  • REKAN SANTRI
  • Panduan

© 2023 Santri Ngaji Berbagi Catatan, Tebarkan Kebaikan.